Pages - Menu

Saturday, June 27, 2009

Air terjun cuban Rondo Malang

Kali ini saya ingin menuliskan tentang petualangan saya dan teman-teman BEC Pare camping di Wisata Air Terjun Cuban Rondo Malang. Wisata Air Terjun Cuban Rondo Malang berada di desa Pandansari kecamatan Pujon kabupaten Malang, sekitar 30km dari pusat kota Malang. Harga tiket wisata air terjun ini sekitar Rp. 6.000 /orang. Pemandangan di wisata ini begitu indah dengan berbagai macam pemandangan alam mulai dari tumbuh-tumbuhan liar, bunga dan juga bukit-bukit yang mengelilingi wisata tersebut. Hawa dingin selalu mengiringi tempat ini. Jika kalian ingin berkunjung ke tempat ini, jangan lupa bawa jaket. Apalagi yang ingin berkemah di sini. Jika malam menjelang, udara dinginnnya bisa menusuk sampai ke tulang-tulang. 
Air terjun Cuban Rondo Malang
Pada waktu itu, teman-teman seperjuangan saya di Pare mengadakan acara camping di air terjun cuban rondo. Di karenakan ada waktu libur yang cukup panjang, saya pun ikut bergabung dengan mereka. Berhubung kami anak kost, jadi kami tidak punya persiapan apa-apa untuk di bawa,ala kadarnya saja. Kami berangkat ke sana naik bis puspa indah jurusan pare-malang. Kami cukup membayar Rp.9.000/org. Dan berhubung keadaan dalam bis yang penuh sesak akhirnya sepanjang perjalanan kami berdiri sambil membawa peralatan camping kami. Perjalanan kami ke sana memakan waktu sekitar 1.5 jam. Setelah sampai di sana saya pikir kami bisa langsung mendirikan tenda dan beristirahat. Ternyata perkiraan saya salah. Kami masih harus berjalan kaki sekait 1km untuk menuju loket pintu masuk. Wah, hari sudah panas ditambah arah jalannya pun menanjak. Tanpa menunggu lagi, akhirnya kami pun segera jalan menuju atas. Wuih,, jauhnya... >_< , dengan sedikit kepayahan saya dan teman-teman yang lain berusaha terus berjalan. Bener-bener perjuangan untuk bisa camping di sana. Nah setelah cukup lama berjalan, tibalah kami di pos penjagaan. Kami segera mendaftarkan diri untuk berkemah di sana dan membayar tiket masuknya. Setelah itu kami cari lokasi strategis untuk membangun tenda kami. Dan dapatlah tempatnya. Segera kami membangunnya untuk beristirahat. Ketika sore menjelang, kami mempersiapkan barang-barang untuk memasak dengan bahan yang seadanya juga. Kami hanya punya panci, wajan dan nampan pada saat itu. Tidak ada yang membawa sendok,piring dan gelas. Jadi ya, kami masak dan mengaduk dengan bantuan ranting-ranting pohon yang ada di sana. Super seadanya, tapi mau bagaimana lagi, hanya itu yang kami punya. Beberapa dari kami membagi tugas, ada yang mengambil air untuk masak. Ada yang mengambil ranting-ranting kayu untuk kompor kami. Ada juga yang mencari daun pisang untuk alas makan kami. Semua dari alam kami manfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Bikin tenda dan persiapan masak
Masak seadanya di dapur darurat
Makan rame2
Santai di tenda
Nyantai menikmati alam
Sholat Ashar
Malamnya kami berkumpul untuk membuat api unggun dan sharing cerita dengan yang lain. Bermain gitar dan bercanda riang. Juga bermain kuis, wah pokoknya seru. Udara yang begitu dingin menyengat tidak kami rasakan karena hangatnya api unggun. Setelah agak malam, kamipun masuk tenda masing-masing untuk beristirahat karena besok pagi masih ada kegiatan yang harus kami jalani. Dan, pagi hari pun menjelang. Mentari menampakkan cahaya indahnya. Pagi yang cerah dan hangat mengiringi kegiatan kami. Setelah membersihkan diri,sholat subuh dan mandi, kami langsung jalan kaki menuju air terjun. Kira-kira sekitar 2 km kami harus berjalan menanjak ke sana. Yah, olahraga pagi nih. Untunglah udara di sana dingin, sehingga sangat membantu sekali dalam keadaan mendaki seperti ini. Setelah sampai di air terjun tersebut kami pun asyik bermain air sendiri-sendiri, ada juga yang berfoto-ria.
Main music di tengah api unggun
Main Kuis
Apinya makin meriah
Menikmati indahnya malam




























Pada saat itu begitu banyak pengunjung yang sedang berwisata ke sana. Karena pada saat itu memang hari Minggu, sehingga tempatnya cukup padat dipenuhi oleh pengunjung. Air terjunnya lumayan bagus dan mengalir deras dengan dikelilingi tulisan-tulisan bersejarah di sepanjang jalannya. Bebatuan -bebatuan besar juga turut memperindah tempat itu. Beberapa dari kami ada yang asyik mandi di bawah air terjun tersebut. Tapi saya, Asma dan Fitri hanya duduk-duduk santai di taman sekitar air terjun tersebut. Memandang kerumunan pengunjung. Di sana juga kami bertemu beberapa turis yang sedang berkunjung. Kami pun langsung memanfaatkan moment tersebut untuk berfoto bersama. Setelah puas berkeliling dan berwisata di air terjun tersebut, kami kembali ke tenda untuk berkemas dan pulang. Hari sudah semakin siang dan panas, kami takut kesorean pulangnya.
Dibawah air terjun
Ramai oleh pengunjung
Sama Tourist
Pelangi yang indah di Cuban Rondo
Indahnya mentari pagi di Cuban Rondo
Narsis sama turis
Setelah selesai berkemas dan merapikan barang-barang kami, kami segera berjalan kaki menuju pintu keluar. Camping hari itu sangat berkesan dan mengasyikkan. Penuh pengalaman dan perjuangan dan kekompakan di antara kami. Sekian yang dapat saya sampaikan. Apabila kalian ingin berkemah di tempat ini, silakan datang. Karena tempat ini memang sangat cocok untuk berkemah. Salam.

No comments:

Post a Comment