Pagi dunia..... ^_^
Hari ini saya ingin bercerita tentang pendakian saya dan teman-teman ke salah satu gunung yang menakjubkan di Jawa Timur yaitu Kawah Ijen. Nah, Kawah ijen merupakan gunung berapi yang masih aktif di Jawa Timur. Di Gunung Ijen terdapat danau berwarna hijau tosca yang merupakan kawah dari luapan gunung tersebut ketika meletus. Gunung ini terletak di daerah Bondowoso yang berbatasan dengan Banyuwangi. Nah jika kamu berjiwa petualang dan suka dengan sesuatu yang menantang kamu patut mencoba wisata ini. Untuk menuju ke tempat wisata ini kamu perlu melapor pada petugas yang berjaga-jaga disana. Jadi sepanjang perjalanan ke sana akan ada 3 pos penjagaan. Kamu cukup turun ke pos tersebut mengisi buku tamu dan tujuan kamu datang ke sana. kemudian dengan ramah mereka akan menunjukkan jalan menuju kesana. Nah sampai pos ketiga berarti kamu sudah cukup dekat tempat wisata tersebut. Nah setelah sampai di tempat parkir, kamu bisa melanjutkan pendakian ke kawah ijen dengan jalan kaki.Jaraknya sekitar 3km untuk mendaki sampai puncak. 2 km pendakian akan terasa berat karena jalan begitu menanjak tinggi. Membuat nafas tersengal-sengal dan berasa pegal-pegal. Ditambah cahaya matahari yang agak terik membuat tubuh berkeringat dan panas.
Pemandangan indah di sekitar jalan menuju kawah ijen |
Nah ketika sampai puncak kalian akan melihat pemandangan yang indah di atas kawah tersebut. Tapi sayangnya, asap dari belerang akan membuat nafas kita sesak dan mata perih. Untuk itu, dianjurkan membawa sapu tangan atau sleyer jika Anda ke sana. Ketika sampai puncak basahi sapu tangan anda dengan air dan gunakan sebagai penutup hidung untuk menghindari asap yang kian tebal. Jangan lupa bawa makanan dan air putih ketika mendaki ke sana. Karena dijamin kamu akan merasa haus dan sedikit lapar karena perjalann panjang tersebut. Tapi bawa secukupnya saja, jangan terlalu banyak, karena akan merepotkan kita ketika jalannya semakin menanjak. Beban di pundak kita akan semakin terasa berat. Nah, usahakan bagi yang datang dari jauh seperti kami ini (dari sidoarjo). Jangan berangkat terlalu malam.Karena akan kesiangan sampai di sana. Perjalanan kami di sana menghabiskan waktu sekitar 8 sampai 9 jam perjalanan dari sidoarjo menuju kawah ijen. Karena kami baru pertama kali ke sana, kami agak kesulitan menemukan,tapi untunglah ada petunjuk jalan yang bisa dijadikan pedomen untuk pergi ke sana.
Start mendaki |
Dengan berbekal informasi seadanya kamipun akhirnya sampai di sana dengan selamat. Kami berangkat pada pukul 21.00 wib dan tiba di lokasi pada pukul 05.00 Wib. Setibanya disana kami tidak sabar untuk segera melakukan pendakian. Eits... tapi sebelum itu, kami sholat subuh dulu dunk. Kemanapun dan dimanapun berada, sholat jangan ditinggalkan. ^_^
Nah, sayangnya, ketika kami ingin sholat dan mencari kamar mandi, kami agak kesulitan. Pertama karena semua kamar mandi di sana terkunci, penjaganya belum datang, sehingga agak menyulitkan kami. Di tambah ketika beranjak ke satu-satunya mushola yang ada di sana. Mushola tersebut juga terkunci dan tertutup rapat dengan kondisi yang terlihat kotor seperti tidak terawat dan tidak pernah digunakan. Sangat disayangkan sekali, tempat wisata yang terkenal indahnya sampai ke manca negara seperti itu, warganya tidak benar-benar merawat dan menjaga fasilitas untuk para pengunjung.
Alhasil, kami harus berputar-putar mencari kamar mandi yang bisa digunakan. Juga tempat untuk beribadah. Setelah beberapa menit mencari, alhamdulillah ada kamar mandi yang sudah dibukakan penjaganya. Segera kami antri untuk bersih-bersih diri dan wudhu. Dan, alhamdulillah ada orang yang berbaik hati menunjukkan tempat di mana kami bisa sholat disana. sebuah rumah kecil yang beralaskan tanah dan beberapa perabotan rumah tampak tidak tertata di sana. Kami sholat di atas dipan bambu yang hanya muat untuk satu orang saja. Jadi kamipun sholat bergantian. Tak masalah buat kami tempatnya seperti apa, yang penting ada tempat bersih yang bisa dibuat beribadah. Setelah semu selesai sholat, kami bergegas mendaki ke kawah ijen. Wkatu sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi. Mataharipun kian menunjukkan sinarnya. Hmm...
Nah, sayangnya, ketika kami ingin sholat dan mencari kamar mandi, kami agak kesulitan. Pertama karena semua kamar mandi di sana terkunci, penjaganya belum datang, sehingga agak menyulitkan kami. Di tambah ketika beranjak ke satu-satunya mushola yang ada di sana. Mushola tersebut juga terkunci dan tertutup rapat dengan kondisi yang terlihat kotor seperti tidak terawat dan tidak pernah digunakan. Sangat disayangkan sekali, tempat wisata yang terkenal indahnya sampai ke manca negara seperti itu, warganya tidak benar-benar merawat dan menjaga fasilitas untuk para pengunjung.
Alhasil, kami harus berputar-putar mencari kamar mandi yang bisa digunakan. Juga tempat untuk beribadah. Setelah beberapa menit mencari, alhamdulillah ada kamar mandi yang sudah dibukakan penjaganya. Segera kami antri untuk bersih-bersih diri dan wudhu. Dan, alhamdulillah ada orang yang berbaik hati menunjukkan tempat di mana kami bisa sholat disana. sebuah rumah kecil yang beralaskan tanah dan beberapa perabotan rumah tampak tidak tertata di sana. Kami sholat di atas dipan bambu yang hanya muat untuk satu orang saja. Jadi kamipun sholat bergantian. Tak masalah buat kami tempatnya seperti apa, yang penting ada tempat bersih yang bisa dibuat beribadah. Setelah semu selesai sholat, kami bergegas mendaki ke kawah ijen. Wkatu sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi. Mataharipun kian menunjukkan sinarnya. Hmm...
Pemandangan indah di sepanjang jalan menuju kawah ijen |
Suasana yang tadinya dingin berubah menjadi hangat di sinari mentari pagi. Baru beberapa menit kami mendaki sudah terasa berat. Ditambah panas matahari yang menyengat, wah.. perjuangan banget. Apalagi ada salah satu teman yang benar-benar menyerah dan tak sanggup lagi untuk mendaki. Yah, sayang banget, tapi mau gimana lagi, memang lokasinya sangat jauh di atas sana. Daripada sakit, akhirnya teman kami tersebut beristirahat di pinggir jalan menuju puncak dan tidak melanjutkan perjalanan. Untuk yang lain, kami masih tetap bersemangt untuk mendaki. Banyak sekali pengunjung yang datang pada saat itu, baik dari manca negara maupun domestik. Ibu-ibu, Bapak-bapak maupun anak-anak. Semangatnya luar biasa saat mendaki. Kami saling bercerita dan saling memberi semangat satu sama lain untuk tetap melanjutkan perjalanan tersebut.
Gunung di tempat parkir yang dikelilingi oleh awan |
Bukit depan kawah ijen |
Setelah beli minuman dan beristirahat sebenta, kamipun melanjutkan perjalanan kami mendaki gunung ijen. Walau lelah dan berkeringat kami tetap semangat. Melewati jalan yang berliku-liku dengan tanah yang agak becek dan banyaknya bebatuan membuat perjalanan kami bagaikan melewati off road. Butuh kehatian-hatian dalam mendaki kalau tidak sudah tentu terpeleset.
Puncak kawah ijen |
Di atas kami berjumpa dengan beberapa orang yang turun dari atas puncak kawah ijen. Sambil tersenyum ramah mereka yang melewati kami berteriak "semangat mbak, mas, sebentar lagi sampai". Mendengar hal tersebut,, alhamdulillah, kami serentak bersama bersyukur,, sudah hampir sampai. Kami semakin bersemangat mendaki jalan gunung yang tadinya menanjak kini sudah mendatar. Tidak terlalu berat lagi berjalanan.
Kawah ijen dari atas puncak |
Dan, sampailah kami di atas puncak kawah ijen. Pertama kali sampai di puncak,, nafas kami terasa sesak semua. Asap belerang yang terus saja menghadang pandangan mata kami juga menyerang nafas kami. Kami segera mengeluarkan sapu tangan atau sleyer untuk menutupi hidung kami. Tak lupa sebelumnya dibasahi terlebih dahulu agar asap tidak menyerang nafas kami. Setelah memasang slayer sebagai penutup hidung, kami pun segera berjalan menuju kawah. Subhanallah indahnya pemandangan di depan kami... "kawah ijen".
Para penambang |
Danau kawah dengan warna hijau tosca yang indah.. Di kelilingi oleh gunung-gunung dan hamparan bukit batu yang artistik. Di tambah suasana bukit-bukit disekelilingnya yang begitu mempesona. Perjuangan yang tidak sia-sia datang ke sana. Mendaki cukup lama dengan medan yang berat terbayarkan dengan pesona yang disuguhkan gunung ijen.
Turis yang berkunjung disana |
Sampai dipuncak, kami pun beristirahat dan mencari lahan kosong yang tidak dilewati oleh asap belerang. Sambil menikmati pemandangan kawah ijen dari atas, kami keluarkan bekal kami dari tas. Beberapa cemilan dan minuman sudah di depan mata. Dan,,, hap... kami duduk berkeliling untuk segera menyantapnya. Kami lelah dan lapar karena belum sarapan. Makanan seadanya bisa menjadi nikmat dikala perut keroncongan, apalagi di makan secara bersama-sama. Wah... ludes semua persediaan makanan kami... xixixi..
Suasana di atas kawah ijen |
Setelah 2 jam berada dipuncak, akhirnya kami putuskan untuk kembali dan pulang. Hari sudah mulai terik dan matahari pun semakin menyengat di kulit. Setelah bersiap-siap kami bergegas pulang. Hmm... Perjalanan kali ini benar-benar sangat berkesan. Kenapa berkesan coba? Selain perjalanan dari Sidoarjo ke Bondowoso ditempuh dalam jarak yang cukup jauh dan menghabiskan waktu sekitar 8 sampai 9 jam perjalanan. Juga untuk mendakinya pun cukup lama, sekitar 2.5 jam sampai 3 jam pendakian. Sungguh adventure yang wow... buat saya dan teman2. Akhir kata.. Dimanapun berada kita wajib melestarikan kekayaan alam. Agar keindahannya tetap terjaga. Selamat mencoba untuk mendaki.. Wassalam,,, ^_^
No comments:
Post a Comment