Pages - Menu

Wednesday, February 27, 2013

Perempuan dan Bisnis

Kali ini kita mengulas tentang perempuan dan bisnis. Bila jaman dulu semua pebisnis kebanyakan dari kalangan laki-laki. Di era sekarang tidak demikian. Kesetaraan gender bagi kaum wanita dengan laki-laki sudah banyak di angkat dalam topik-topik di berita. Lalu apakah perempuan bisa memimpin atau memiliki usaha bisnis sendiri?? Tentu saja, sejak dahulu, perempuan sudah bergerak dibidang bisnis baik skala kecil maupun skala tinggi. Lihat saja apabila kita ke pasar, pelaku bisnis yang terbanyak adalah ibu-ibu. Bahkan bisa dibilang mayoritas adalah perempuan seperti bisa kita lihat di toko pakaian,rumah makan, jasa boga,industri makanan,pasar buah, alat-alat rumah tangga dll.

Kodrat perempuan sebagai ibu yang memiliki kapasitas besar dalam membesarkan anak-anak, bukan penghalang untuk terjun ke dunia bisnis. Tergantung jenis dan waktu berbisnis. Dunia ekonomi modern terutama di negara yang berbasis demokrasi memang menghormati perempuan sebagai pelaku bisnis, seperti tercantum dalam buku Women and Work in Indonesia (2008) sepakat bisnis bukan milik kaum pria semata tetapi sudah merupakan kesetaraan gender dimana perempuan dapat mengambil peran didalamnya dengan segala kemampuannya. Di Indonesia pun, perempuan-perempuan yang baru lulus sekolah banyak yang ingin bekerja.

Hmm.,,, Lalu apa alasan perempuan ingin berbisnis atau bekerja?
Dilihat dari beberapa hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa dengan bekerja, perempuan dapat memperoleh rasa pemenuhan diri,kepuasan, memperbaiki nasib keluarga, serta merupakan sarana bagi perempuan untuk menjadi kreatif, produktif, dan memperoleh harga diri serta rasa hormat (Craig, 1986,Hoffman dan Nye,1984).

Perempuan memiliki beberapa sifat yang sesuai dengan kebutuhan bisnis diantaranya karakter kuat, temperamen halus, fokus pada komitmen dan brand, mudah membina relationships, memiliki perhatian terhadap ha-hal rinci. Usia 20-30 tahun merupakan kelompok terbanyak bagi perempuan untuk memulai karirnya sebagai pebisnis.

Tetapi ketika terjun ke dunia bisnis, perempuan juga tidak boleh melupakan kodratnya sebagai ibu dan istri bagi keluarganya. Jadi pintar-pintarlah membagi waktu. Sebagai perempuan naluri kita sebagai ibu tidak akan hilang bukan hanya karena dunia bisnis??? So, mari kita jadi perempuan-perempuan yang tangguh. Sukses berkarir, sukses juga dalam keluarga. Semangat.....

                                                      ref. The Quality magazine.2012

No comments:

Post a Comment