Pages - Menu

Wednesday, January 29, 2014

Pendakian ke Ranu Kumbolo

Ayo naik gunung rekkk!!! :D.
Hmm... setelah sekian lama tidak pernah menginjakkan kaki di gunung. Akhirnya kini bisa lagi pergi ke gunung. Dulu terakhir kali ke gunung, yang saya kunjungi adalah kawah ijen. Sudah lama sekali saya bercita-cita pergi ke kawasan gunung Semeru ini, tapi tidak pernah kesampaian karena jarak yang katanya begitu jauh. Biasanya saya hanya bisa menikmati keindahan Ranu Kumbolo ini melalui foto dari teman-teman yang di upload di FB atau media social mereka. Dan untuk menghibur diri karena tidak bisa ke sana, saya pun hanya searching-searching mengenai gunung ini di mbah google. Mulai  dari letaknya, foto-foto pemandangan gunungnya sampai bertanya pada teman yang pernah ke sana. Semua bilang pemandangannya indah dan wajib di coba. Duh,, semakin ngiler saja pengen  ke sana. Dan keinginan tersebut akhirnya bisa terwujud juga sekarang. Yes,, yes,,, berangkat ke Semeru!! haha... Dengan antusias dan penuh semangat saya menyambut kabar gembira tersebut. Dalam benak saya tersirat "pasti asyik tahun baruan di sana" , hehe...

Rencana sebelumnya kami akan berangkat pada jam 02.00 dini hari saat itu. Tapi karena kebablasan tidur, akhirnya kami berangkat setelah sholat subuh. Itupun masih harus ke surabaya untuk menjemput salah satu teman. Setelah sampai di Surabaya, kami pun mulai packing-packing membawa semua perlengkapan camping. Dan kami mulai berangkat pukul 09.00 Wib pagi. Di tengah perjalanan tak lupa kami sarapan dulu. Kami sarapan di warung depan Kebun Raya Purwodadi. Setelah selesai sarapan dan beristirahat, kami melanjutkan perjalanan menuju Malang. Setelah sampai di Tumpang, waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 siang. Waktunya sholat dhuhur nih,, akhirnya kami berhenti di salah satu masjid di daerah tumpang untuk menunaikan ibadah sholat dhuhur. Setelah itu kami mampir ke toko elektronik yang ada di sana untuk membeli senter. Dan setelah semuanya lengkap, kami pun kembali melanjutkan perjalanan kami. Untunglah cuaca saat itu bersahabat, tidak hujan, tidak juga panas, jadi perjalanan kami tidak terlalu terhambat. Sesampainya di pos jaga, kami berhenti sebentar untuk melihat pemandangan bukit teletubis dari atas. Yang unik dari pemandangan waktu itu adalah keadaan di bawah bukit teletubies begitu cerah dan bercahaya terkena sinar matahari. Tetapi di atasnya tertutup oleh awan mendung dan gelap. Sungguh pemandangan yang tidak biasa. Kami pun langsung mengabadikan moment indah tersebut. Setelah selesai foto-foto dan menikmati pemandangan, kami melanjutkan perjalanan menuju kawasan Semeru. Setelah sampai di pos penjagaan semeru, kami membuat laporan untuk mendaki dan menginap di Ranu Kumbolo semalam. Hmm,,, suasana di sana dingin dan berkabut kawan. Tetapi walaupun berkabut dan sedikit gelap, begitu banyak pengunjung yang datang ke sana. Wow... ternyata banyak sekali peminat keeksotisan gunung ini, sampai -sampai pos tempat kami melapor dipenuhi oleh pengunjung. Saya sendiri termasuk pengagum gunung tersebut, xixixi...
Pendakian di mulai
Istirahat di pos 1
Setelah laporan selesai, kami mulai melakukan perjalanan pada pukul 16.00 Wib. Sebelum melakukan pendakian, kami membeli 3 bungkus nasi tempe di salah satu warung di sana karena kami tidak membawa beras. Rencananya nasi tersebut akan kami makan setelah sampai di lokasi tenda pada malam hari. Kami melewati sawah-sawah penduduk, lalu mulai jalan menanjak di atas tanah liat yang agak basah. Setelah itu kami pun mulai melewati pohon-pohon memasuki kawasan hutan. Pemandangannya begitu asri dan segar. Dengan rasa penuh semangat kami pun melangkahkan kaki dan berjalan menyusuri jalan setapak di sana. Senja semakin hilang dan berganti malam. Keadaan sekitar semakin gelap dan terlihat menyeramkan. Kami pun segera menyalakan senter dan mulai berjalan kembali. Dalam perjalanan kami beberapa kali berpapasan dengan orang-orang yang sudah kembali dari Semeru. Perjalanan menjadi semakin terasa horor saat angin berhembus begitu kencangnya. Ditambah hujan yang mulai membasahi bumi. Rasa dingin mulai menusuk di badan, namun itu semua tidak mematahkan semangat kami untuk terus melaju. Mulai dari pos pertama sampai pos keempat kami lalui dengan baik. Dari pos keempat ini sudah mulai tampak lampu-lampu di bawah bukit yang menandakan bahwa kami sudah dekat dengan lokasi perkemahan. Karena suasana malam yang begitu gelap, kami tidak bisa melihat pemandangan apa-apa kecuali daun-daun di sekitar kami dan tentunya rumput-rumput yang mengelilingi sepanjang jalan. Dan, satu kejadian yang membuat saya sedikit kaget tapi juga lucu adalah terpelesetnya saya di tengah-tengah bukit. "AAAaaaa,, brukkkk!!!" Waaah.. akhirnya ambruk juga tubuh saya setelah 5 jam jalan kaki mendaki di sana, haha...Jalan setapak yang begitu sempit itu, sangatlah licin dan agak becek tanahnya. Kaki saya tidak sengaja berjalan terlalu kepinggir sehingga menyebabkan kaki terpeleset dan tubuh saya jatuh ke samping. Well.. saya tidak merasakan sakit, hanya saja terlihat lucu dengan celana yang penuh dengan tanah lumpur basah dan tubuh yang saya rasakan terasa semakin berat setelah jatuh. Saya pun sulit untuk berdiri lagi. (emang keberatan badan paling,, gkgkgkg.... Okey, setelah dibantu berdiri oleh kang mas, kami pun melanjutkan perjalanan kami. Tapi baru beberapa menit berjalan, tiba-tiba kaki saya terasa kram. Waduh,, kami pun berhenti untuk beristirahat sejenak. Setelah sedikit melakukan ritual untuk menghilang kram, kami melanjutkan perjalanan kami.
Pesta Kembang api di Ranu Kumbolo tahun baru 2014
Suasana malam di Ranu Kumbolo
Ranu Kumbolo dini hari
Menikmati pagi di tenda
Kenapa tidak sampai-sampai yah?? hmm,,, dalam hati saya bergumam, rasanya sudah lama sekali berjalan kaki menyusuri jalan setapak di sana. Suasana sekitar semakin terasa nyata horornya dengan keadaan gelap di kanan kiri jalan dan di tengah rintik hujan pula. Tapi tidak lama kemudian, kami pun sampai di lokasi perkemahan yang katanya dekat oro-oro ombo. Kami sampai di sana pada pukul 21.00 wib malam. Sambil beristirahat di pendopo, tim saya berkeliling ke lokasi perkemahan mencari tempat strategis untuk mendirikan  tenda. Setelah dapat, mereka berdua langsung beraksi mendirikan tenda, sedangkan saya hanya berdiri di bawah hujan menunggu tenda berdiri, xixixi. Badan saya semakin beku dan kaku, angin kencang terus berhembus di tengah-tengah lokasi perkemahan Ranu Kumbolo. Begitu pula hujan yang tak henti-hentinya mengguyur kami. Dinginnya menusuk sampai ke tulang-tulang. Walau sudah memakai jas hujan, tetap saja baju saya basah kuyup dan kaki mulai terasa kaku kawan. Oh My God,, it's so cool!!! I can't bear it. Kepala mulai terasa berat, hidung pun terasa seperti es batu dingin gak karu-karuan. Setelah beberapa menit, tenda pun jadi, saya segera masuk untuk ganti baju. Setelah ganti baju,  saya rasa saya butuh ke kamar kecil, karena sudah berjam-jam sejak 6 jam yang lalu tidak bisa ke kamar kecil. Dan di sana tidak ada kamar kecil. Oh MG!!! Yah terpaksa di tempat seadanya dengan perasaan was-was (ada hantu gak yah, ada ulat gak yah, ada cacing gak?? atau ada binatang-binatang lainnya yang menyeramkan?? -_-" huft).
Cooking time
Menu Sarapan pagi kami
Jagalah kebersihan yah,,, 
Tempat perkemahan di Ranu Kumbolo
Rencana awal setelah tenda berdiri, kami ingin memanaskan nasi untuk makan. Tapi berhubung tubuh saya gak bisa diajak kompromi, mengigil dan kaku, akhirnya saya cuma bisa berbaring lemas di dalam tenda. Dan pada akhirnya kami semua tidak jadi makan malam. Hanya makan beberapa cemilan seadanya dan membuat wedang jahe untuk menghangatkan badan. Dan waktu pun menunjukkan pukul 12.00 malam. Tahun baru mulai beranjak, dan suara kembang api pun menggema di sana. Suasana menjadi ramai dan bersemangat. Saya pun tidak mau ketinggalan untuk menikmati kembang api tersebut. Sayangnya insiden kecil terjadi. Kembang api yang diluncurkan ke atas tiba-tiba diluncurkan berbelok masuk ke tenda-tenda para pendaki. Suasana berubah menjadi kacau. Semua marah dan berang terhadap orang yang menyalakan kembang api tersebut karena membahayakan para pendaki di sekitar tenda. Sambil berlarian banyak orang yang mengecam dan mengejar orang tersebut. Dan keributan terjadi di sana. Kami hanya menonton dari kejauhan insiden tersebut. Setelah beberapa menit di kerubung orang banyak, akhirnya mereka balik ke tenda masing-masing dan kembang api tersebut di sita. Namun bukan untuk dismpan kawan, tapi dinyalakan kembali dengan benar. Dan kemeriahan tahun baru dengan pesta kembang api di Ranu Kumbolo kembali terlihat. Hanya beberapa menit sih, tapi cukup lah untuk menghibur semua yang ada di sana. Setelah pesta kembang api berakhir, kami pun pergi tidur karena waktu sudah menunjukkan dini hari. Duh,, benar-benar malam yang begitu panjang dan terasa menyiksa. Badan terasa beku dan menggigil. tenda juga terasa basah karena hujan diluar. ditambah alas yang atos dan bergerenjelan. Sarung tangan, kaos kaki semua basah kuyup. Rasanya ingin sekali segera melihat pagi menjelang. Tidak betah dengan cuaca dan angin yang begitu dingin. Dan akhirnya pagi pun menjelang.
Arah menuju Oro-oro Ombo
Indahnya pemandangan bukit di sana
View Oro-oro Ombo dari atas bukit
Oro-oro Ombo
Padang Rumput yang indah
Setelah sempat tidur sebentar pada waktu subuh, kami pun bangun untuk menunaikan sholat subuh walaupun sudah kesiangan sih. Belum ada tanda-tanda adanya matahari terbit. Dan setelah sholat subuh, badan saya terasa fresh kembali. Dan saya menyambut pagi dengan gembira. Sambil menikmati pemandangan indah Ranu Kumbolo yang mulai tampak, kami pun berfoto-foto ria. Setelah selesai kami masak untuk sarapan pagi. Kami membawa makanan seadanya. Mie, telor dan sarden tampaknya jadi menu praktis ketika kita camping di Gunung. Dan setelah beberapa menit masak dan matang. Kami langsung menyantapnya bersama-sama. Setelah makan, kami berjalan-jalan ke bukit cinta dan melihat view Ranu Kumbolo dan oro-oro ombo dari atas. Subhanallah indahnya,, view ranu kumbolo dari atas terlihat begitu menggoda indahnya. Begitu juga pemandangan di sekitarnya. Oro-oro ombo pun terlihat begitu mempesona. Kami segera berfoto-foto di sana. Hmm,, senangnya.. Setelah selesai kami kembali ke tenda. Waktu menunjukkan pukul 10.00 pagi. Kami harus segera bergegas merapikan tenda dan kembali pulang agar perjalanan kami tidak kemalaman. Saya segera cuci piring dan membereskan peralatan makan. Hujan kembali mengguyur daerah perkemahan kami. Wah,,, datang disambut hujan, pulang pun di sambut hujan. Never mind lah,,, yang penting kami masih diberi keselamatan dan kesehatan sama Gusti Allah swt selama berada di sana.
Ranu Kumbolo dari atas bukit
Beautiful Lake in Ranu Kumbolo

Cuci piring dulu rekk.....
Dan waktu menunjukkan pukul 12,15 siang. Setelah semua selesai terpacking dengan baik, kami langsung meluncur untuk pulang dan menyusuri jalan setapak lagi di bawah guyuran hujan. Hmm,, perjalanan panjang lagi nih. Sambil berjalan sambil menikmati pemandangan di sekeliling. Memang benar-benar indah pemandangan di sana. Pantas saja banyak orang yang rela bersusah-susah datang ke sana, karena memang pemandangan yang disuguhkan sungguh luar biasa. Sampai-sampai di sana ada yang hipo lo di Kalimati. Tim Sar datang untuk menolongnya dengan dibantu oleh para pendaki. Hipo adalah penyakit semacam kedinginan tingkat tinggi sehingga menyebabkan tubuh tidak bisa bergerak. Serem yah... sempat takut juga sih,,, tapi walaupun demikian saya benar-benar menikmati perjalanan di sana. Rasanya ingin sekali pergi ke puncak Mahameru. Sayang sekali waktu kami terbatas. Juga kondisi di sana sedang terjadi badai angin dan hujan sehingga tidak kondusif juga. Dan tampaknya akibat badai yang terjadi semalam menyebabkan banyak tumbuhan yang tumbang dan rusak. Ditambah kondisi tanah yang super becek dan semakin licin tergenang air sehingga membuat saya semakin terpeleset berkali-kali walaupun tidak sempet jatuh sih seperti waktu pertama kali datang. Wah, perjalanan semakin terasa berat dengan kondisi jalan seperti itu, sepanjang jalan di genangi air, sepatu terasa sedang membawa air kemana-mana. Tapi alhamdulillah cuaca tidak se-extrem tadi malam. Kini hanya gerimis yang menemani perjalanan kami. Setelah beberapa jam berjalan, kaki saya terasa kram kembali. Rasanya sakit dan sulit untuk ditekuk di bagian dengkul. Duh gusti,, jangan diparingi sakit dulu (saya berdoa dalam hati).  Dan alhamdulillah, kaki saya masih kuat walau sedikit sakit. Perjalanan masih jauh. Setelah berjalan sekitar 5 jam, akhirnya kami sampai di gapura depan pendakian semeru yang artinya kami akan sampai di pos tempat melapor. Alhamdulillah, setelah membersihkan jas hujan,sepatu dan celana yang kotor, kami pun menuju pos tempat melapor. Setelah beristirahat sejenak, kami pun kembali berjalan kaki menyusuri Ranu Pani untuk menuju tempat parkir. Ternyata badai yang terjadi semalam tidak hanya terjadi di jalur pendakian Ranu Kumbolo, tetapi juga terjadi di sekitar rumah penduduk di Ranu Pani. Terjadi tanah longsor di sepanjang jalan yang menyebabkan tertutupnya jalan ke arah lumajang. Sehingga banyak kendaraan yang tidak bisa lewat di sana. Wah,, benar-benar cuaca sedang buruk sekali di sana. Untunglah kami pulang dan pergi dengan selamat.

Para pendaki yang sedang beristirahat di pos 1
Persiapan pulang ditengah guyuran hujan
Biar capek dan kotor-kotor tapi tetep semangat cuyy,,,,,,,

Sambil melakukan perjalanan sambil foto
Foto terakhir di Ranu Kumbolo sambil hujan-hujannan
Wah benar-benar perjalanan yang seru, menantang dan penuh dengan kenangan. Senengnya akhirnya bisa menginjakkan kaki di Semeru. Semoga lain waktu bisa menjelajah keindahan ciptaan Allah Swt yang lainnya. Sekian dulu kisah perjalanan kami di sana. Tertarik datang ke Semeru?? Siapkan mental dan tenaga kalian yah,,, :D Good Luck!!!!

No comments:

Post a Comment