|
View pantai Serang Blitar |
Hai,, hai,, masih nongkringin blog saya yah?? hehe.. Ok lanjut cerita sebelumnya setelah berkelana di pantai pasir putih Peh Pulo, kita beralih ke pantai Serang. Pantai Serang berada satu lokasi dengan pantai Peh Pulo. Namun keindahan pantainya sangat berbeda jauh kawan. Jika di pantai Peh Pulo kita bertemu dengan hamparan pasir putih yang berkilauan dan indah. Di pantai Serang kita bertemu dengan hamparan pasir berwarna kecoklatan. Jika di pantai pasir putih Peh Pulo kita bertemu dengan air laut yang hijau kebiruan dengan ombak yang begitu kencang, di pantai Serang kita akan bertemu dengan air laut yang agak kekuningan karena bercampur dengan pasir. Dan jika di pasir putih Peh Pulo hamparan pasir yang disuguhkan berjarak pendek karena dikelilingi oleh bukit, di pantai Serang kita bisa melihat hamparan pasir yang membentang luas dari ujung ke ujung. Di Pantai Serang ini pemandangan yang disuguhkan adalah pemandangan hutan cemara di mana di sekeliling jalan di sekitar pantai banyak pohon cemara dengan warnanya yang hijau asri. Adanya pohon-pohon cemara ini menambah keindahan pantai ini. Juga digunakan sebagai penghijauan di sana. Pantai Serang ini sudah dikelola oleh pemerintah dan penduduk setempat, jadi petunjuk jalan menuju pantai ini sangatlah banyak. Juga fasilitas yang diberikan sudah memadai, seperti adanya toilet atau kamar mandi, warung-warung makan untuk pengunjung, serta beberapa warung yang menjual accessoris pantai atau oleh-oleh yang bisa di beli oleh pengunjung. Juga terdapat mushola untuk tempat kita beribadah. Untuk masuk ke pantai ini kita perlu merogoh saku sebesar Rp. 3000/orang. Untuk biaya sepeda motor masuk sekitar Rp. 1.000/motor. Dan untuk biaya parkir sekitar Rp. 2.000/motor.
|
Ombaknya kencang |
|
Banyak sampah plastik disekitar tepi pantai |
|
Pemandangan pohon cemara di pinggir pantai |
Untuk menuju ke pantai ini, kita tidak perlu susah melewati jalan makadam seperti ketika menuju ke pantai Peh Pulo. Jalan ke pantai ini kondisinya sangat baik karena jalannya sudah beraspal dan cukup luas sehingga mobil pun bisa dengan mudah menuju pantai ini. Sayangnya perawatan untuk pantai ini belum dikelola dengan baik, masih banyak sampah-sampah berserakan disekitar pantai. Membuat keindahan pantai ini berkurang. Sebaiknya pemerintah kota Blitar harus lebih memperhatikan kondisi tempat wisatanya. Karena bagi kami pengunjung yang datang dari luar kota Blitar, tentu saja berharap tempat wisata yang kami kunjungi kondisinya baik, sehingga memberikan rasa puas bagi semua pengunjung baik dari dalam maupun dari luar kota Blitar. Sehingga potensi alam yang ada di Blitar bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas di luar sana.
|
view disekitar pantai Serang |
|
View warung dan tempat parkir disekitar pantai |
Okey, setelah di atas kita membahas sedikit mengenai kondisi real pantai ini, sekarang kita mulai menjelajah pantai ini lebih dekat. Setelah sampai di pantai Serang ini, kami langsung ngibrit ke bibir pantai. Sebenarnya dari awal berangkat, saya ingin sekali bermain air laut, jebar jebur di laut sambil menikmati pemandangan. Tapi karena kondisi air laut yang berwarna keruh kekuningan dan ombak yang begitu kencang, saya urungkan niat saya untuk main air. Sebenarnya sih, agak kecewa waktu tahu air lautnya keruh seperti itu, tapi karena sudah terlanjur datang jauh- jauh ke sana, akhirnya saya mencoba unutk menikmati liburan kami. Karena tidak jadi mandi di laut, maka kami hanya berjalan-jalan disekeliling pantai. Kami menuju ujung pantai di dekat muara sungai. Batu-batu karang yang berjajar di pinggir pantai terlihat begitu indah dengan pantulan cahaya matahari siang. Dan kami pun langsung mengambil moment untuk foto-foto di sana. Pemandangan di sekitar karang cukup indah kawan, ditambah batu-batu besar yang ada disekitar pantai menambah indahnya view di sana. Di beberapa lubangan air di pasir juga terdapat ikan kecil-kecil yang begitu banyak. Wow,,, like it. Seketika saya pun mulai menikmati pantai tersebut dengan melihat keindahan-keindahan yang tersembunyi di balik keruhnya air laut.
|
Indahnya batu karang di Pantai Serang |
Pengunjung di pantai ini tergolong lumayan banyak, daripada di pantai Peh Pulo. Namun tidak terlihat ada yang mandi di laut. Mungkin karena ombaknya begitu kencang sehingga mereka enggan bermain di laut. Para pengunjung lebih banyak menikmati pantai ini dengan duduk-duduk di pinggir pantai atau sekedar mengambil gambar dan berfoto-foto ria di sana. Ada juga yang terlihat memancing dari atas karang.
Setelah selesai berfoto-foto ria, kami kembali ke pinggiran pantai untuk beristirahat sejenak. Menikmati semilir angin laut yang berhembus. Keadaan di sekeliling pantai semakin siang semakin sepi. Tidak terlihat lagi ada pengunjung yang riwa-riwi disekitar pantai. Sepertinya semua pengunjung sedang beristirahat di bawah pohon-pohon disekitar pantai karena panasnya matahari. Setelah puas beristirahat, kami langsung berbenah dan beres-beres untuk bersiap pulang. Dan setelah semua bersiap dari tempat parkir, si tukang parkir memberitahukan kami bahwa ban sepeda kami bocor. Untunglah di sekitar pantai tersebut ada tambal ban, maka kami segera mendatangi tukang tambal ban tersebut. Sepertinya ban kami bocor setelah perjalanan dari Pantai Peh Pulo, karena kondisi jalan di pantai Peh Pulo sangat tidak bersahabat. Dan, kami memang kurang beruntung mungkin pada waktu itu, karena tambal ban yang kami kunjungi, orangnya tidak ada. Setelah bertanya pada orang sekitar, akhirnya kami menuju tukang tambal ban yang letaknya lumayan jauh dari pantai. Sampai di daerah persawahan penduduk, kami menemukan tempat tambal ban tersebut. Namun tidak terlihat ada sosok laki-laki di sana. Dan kami pun bertanya pada mbak-mbak yang sedang ngrumpi di depan rumahnya tersebut. "Mbak disini bisa tambal ban?" "iya mas, bisa" kata si mbak menjawab. Alhamdulillah, akhirnya kami menemukan tempat tambal ban juga. Setelah itu mbak tersebut langsung masuk rumah, mungkin sedang memanggil si tukang tambal ban. Dan tidak beberapa lama, si mbak keluar dari rumah dengan membawa kotak besi. "Sepedanya bawa masuk sini mas" ucap si mbak. Dan kami pun langsung masuk ke teras rumah si mbak tersebut. Dan seketika saya pun mulai melongo melihat, ternyata si tukang tambal ban tersebut ya si mbak itu. Dilihat dari tampilannya, si mbak ini usianya masih muda, mungkin masih di bawah 30 tahun. Wajahnya cantik dan manis dengan tubuh yang mungil. Orangnya pun ramah. Sambil nambal ban, dia bercerita tentang pantai-pantai yang ada di sana. Juga bercerita sedikit tentang keluarganya.
|
View air laut dari depan |
|
Pasir yang coklat kehitaman |
|
Si mbak tambal ban yang cantik |
Setelah selesai nambal ban, kami melanjutkan perjalanan pulang. Hari sudah semakin sore, kami pun melaju dengan kencang. Setelah keluar dari pelosok desa di sana, kami mulai memasuki kota Blitar. Di salah satu pom bensin kami berhenti untuk mengisi bensin dan menunaikan ibadah sholat. Selesai sholat, kami pun mulai melaju kembali. Namun belum sampai keluar jauh dari pom bensin tersebut, motor kami kembali bocor. Aarrghh.. OMG!! sepertinya ban yang ditambal si mbak tadi bocor lagi. Pikir kami begitu. Untunglah tepat di depan pom bensin ada bengkel. Kami langsung menyebrang jalan dan menambalkan ban kami di bengkel tersebut. Ternyata ada paku yang menancap di ban kami sehingga bannya bocor. Oh, pantas saja bannya bocor terus. Dua kali musibah ban bocor yang menimpa kami membuat perjalanan kami semakin terasa lama. Hari sudah hampir menjelang magrib dan kami masih berada di Blitar. Seusai penambalan ban selesai, bismillah,, semoga perjalanan kami lancar dan tidak terhambat lagi (doa saya di dalam hati). Dan kami pun melaju cukup kencang dalam perjalanan pulang. Dan alhamdulillah sampai di rumah dengan selamat walaupun sampainya sudah dini hari.
Sekian cerita mbolang kami di Kabupaten Blitar. Semoga bisa jadi refrensi kalian bagi yang igin berkunjung ke kota ini. Salam.. ^_^
No comments:
Post a Comment