Pages - Menu

Friday, April 25, 2014

Pengunjung yang membludak di Pantai Klayar Pacitan

Pantai Klayar merupakan salah satu pantai yang namanya sudah sangat Hot di Jawa Timur. Kenapa begitu?? Pantai yang dulunya masih jarang dikunjungi oleh wisatawan dan tergolong pantai yang indah dan sepi ini, kini sudah tidak sesepi dulu lagi. Bahkan pantai ini sudah terlihat seperti pasar dengan begitu banyaknya kerumunan orang dan kendaraan para wisatawan yang datang ke sana. Pantai yang terkenal dengan batu kapur mirip gambar sphink ini sudah benar-benar mendunia namanya. Banyak orang yang ingin melihat keindahan pantai ini dan berbondong-bondong datang ke sana. Pantai ini berada di kecamatan Donorejo sekitar 35 kilometer dari arah barat kota Pacitan. Waktu tempuh ke pantai ini sekitar 60 menit dari kota Pacitan. Untuk datang ke pantai ini pun tidak terlalu sulit karena informasi jalan menuju pantai ini sudah sangat jelas. Banyak plakat yang akan memberi petunjuk pada para wisatawan. Selain itu akses jalan ke pantai juga sama dengan akses jalur menuju kota Solo Jogja sehingga lebih memudahkan kita untuk menuju ke sana. 
Pengunjung yang membeludak di Pantai Klayar


Sebenarnya ada dua jalur menuju pantai ini, satunya lewat jalur pantai Talang ria dan satunya lagi jalur Solo Jogja. Jika kalian mengikuti plakat arah ke Pantai Talang ria, kalian akan disuguhi pemandangan pantai dari atas bukit yang berkelok-kelok. Selain itu kalian bisa mampir ke beberapa pantai di sepanjang jalan ini. Kalian bisa mampir dulu ke pantai Talang ria yang jalurnya dekat dengan kota Pacitan, kemudian di pertigaan jalan kalian akan bertemu pantai Srau dan pantai Watu Karung. Saya sarankan ke pantai Srau dulu, baru ke pantai Watu Karung, itupun jika kalian ingin menjelajahi semua pantai di Pacitan. Setelah dari pantai Srau kalian bisa menuju pantai Watu Karung. Setelah dari pantai Watu Karung kalian bisa lanjut menuju pantai Klayar. Namun di perjalanan nanti kalian juga bisa mengunjungi pantai lainnya di sepanjang jalan menuju pantai Klayar seperti pantai Ngiriboyo dan pantai Pancer. 
Muara Pantai Klayar
Air laut surut 
Pasirnya bercampur dengan pasir hitam
Jika kalian lewat jalur Solo Jogja, kalian bisa menikmati suasana hutan dikiri kanan jalan. Selain itu sebelum sampai di pantai klayar, kalian bisa mampir ke wisata Goa Gong yang namanya sudah cukup terkenal dimana-mana. Juga ada plakat menuju pantai lainnya seperti pantai Nampu (pantai ini sudah masuk dalam batas wilayah Jawa Tengah di Wonogiri). Sebenarnya ada pantai-pantai lainnya yang tidak kalah indah dengan pantai Klayar, namun nama pantai ini belum begitu dikenal masyarakat dan tergolong pantai yang masih alami dan asri yaitu pantai Buyutan dan pantai Banyu Tibo. Akses jalannya searah dengan pantai Klayar,namun di pertigaan pasar Kalak kalian harus belok kanan untuk menuju pantai buyutan dan banyu tibo. Jika ingin ke pantai Klayar,kalian cukup lurus saja mengikuti arah plakat petunjuk jalan. Sebelum mencapai pantai Klayar, kalian juga bisa mampir dulu ke pantai Karang Bolong yang letaknya berdekatan dengan pantai Klayar. 
Pemandangan disekitar bebatuan
Batu sphink di belakang 
Ramai Pengunjung
Akses jalan menuju pantai Klayar melalui jalur Pantai Watu Karung lumayan terjal dengan jalan yang naik turun bukit dan kondisi jalan yang lumayan rusak. Hal itu diperparah lagi dengan membludaknya pengunjung di hari libur sehingga menyebabkan kemacetan jalan. Banyak mobil-mobil pribadi pengunjung yang diparkir di pinggir jalan dekat rumah penduduk sehingga banyak pengunjung lain yang tidak bisa masuk ke kawasan wisata ini. Jalan yang lumayan sempit itu membuat kami harus mengantri berjam-jam di sepanjang jalan untuk bergantian dengan pengunjung yang akan keluar dari pantai ini.Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 14.30 sore. Namun pengunjung yang datang semakin banyak dan semakin memenuhi jalanan di sana. Semua ingin berlibur dan menikmati keindahan pantai Klayar. Beruntunglah kami tidak terlalu lama berhenti di jalanan dan ikut menikmati kemacetan jalan. Karena kami langsung bisa menerobos kerumunan orang yang berjalan kaki dan segera menuju ke pantai. Sesampainya di depan pantai, kami disuguhi pemandangan yang cukup WOW, laksana berada di tengah pasar. Banyak kerumunan orang memenuhi pantai dan warung-warung di sana.  Di samping itu, parkiran pun penuh oleh mobil, bis dan sepeda motor pengunjung. Hingga kami harus mencari lokasi parkir yang bisa kami tempati. Yah,, benar-benar tidak seperti yang saya bayangkan. Saya membayangkan pantai ini indah, sunyi,sepi, masih alami, masih asri ternyata saya hanya bisa mengernyitkan dahi. Tampaknya saya tidak akan bisa menikmati pantai ini karena banyaknya manusia yang berjubel di sana.


Batu Sphink di pantai Klayar
Air laut saat itu sedang surut sehingga tidak tampak ada gelombang air laut. Pasirnya berwarna putih kecoklatan. Bebatuan di pantai ini memang begitu mempesona, dengan warna putih dan berjajar menjulang tinggi di pinggir pantai. Yang membuat saya kembali bersemangat saat berada di sana adalah ketika melihat sebuah pantai kecil yang diapit oleh dua bebatuan yang berada di ujung pantai. Airnya terlihat biru bening dengan gelombang yang begitu agresif menerpa ke pesisir pantai. Di situlah letak keindahan pantai ini, disekitar batu sphink. Pemandangan yang disuguhkan memang benar-benar indah, apalagi jika kalian naik ke atas sederetan batu sphink tersebut, pemandangan laut dari atas terlihat eksotis. Untuk naik ke bebatuan sphink ini kalian kena tarif tiket masuk (tanpa tiket sebenarnya) seikhlasnya. Jadi kalian boleh bayar berapapun, terserah kalian untuk membayar guide di sana. Karena konon katanya lokasi diatas batu sphink ini sangat berbahaya. Jadi perlu pengawasan dari petugas. Dengar-dengar sih di belakang bebatuan ini ada semacam batu nggebros atau biasa disebut seruling air laut (bebatuan yang diterpa air laut kemudian muncrat ke atas melalui lubang batu dan menimbulkan bunyi). Namun, saat saya berada di atas sana, tidak ada pemandangan seperti itu. Yang ada hanyalah hamparan bebatuan putih yang indah bersama kerimunan pengunjung.

Main air 
Setelah puas menikmati laut dari atas bebatuan sphink, kamipun turun, dan berjalan-jalan disekitar batu-batu dekat pantai utama. Di sana, pemandangannya pun lumayan indah. Di sinilah kami ingin menikmati sunset sore itu. Namun sayang, sepertinya tidak ada sunset karena awan mendung. Tiba-tiba gerimis datnag mengguyur pantai, dan kami pun segera menuju ke tepi pantai. Akhirnya kami putuskan untuk mengakhiri jalan-jalan kami di pantai tersebut karena waktu sudah menunjukkan pukul 14.30 sore. Saya pun antri ke toilet untuk mandi dan ganti baju. Sayangnya saya benar-benar kurang beruntung karena menunggu berjam-jam di depan toilet namun tidak kunjung datang giliran saya. Kami pun mulai kesal dan sebal, dan akhirnya saya putuskan untuk tidak mandi dan tidak ganti baju. Lebih baik keluar dari pantai ini dan mencari pom bensin di kota untuk mandi. Setelah itu, kami pun benar-benar keluar dari wilayah pantai Klayar ini. Sebelum keluar pantai kami sempat melihat sunset loh di sana, Matahari hanya menampakkan cahayanya sebentar, kemudian tenggelam begitu saja. Sunset yang indah, lumayan untuk menghibur hati yang sedang kesal, xixixi..
Indahnya sunset di pantai Klayar

Menikmati sunset

Sekian dulu kisah kami di pantai Klayar kabupaten Pacitan Jawa Timur. Walaupun kesan pertama saya tidak begitu puas di pantai ini, namun pantai ini sebenarnya menyimpan banyak keindahan yang bisa kita nikmati. Hanya saja mungkin moment saya yang kurang tepat karena datang ke sana pada saat musim liburan. So, saya sarankan jangan pada saat hari libur ke sananya, biar bisa benar-benar menikmati pemandangan di sana. ^_^ Salam....

No comments:

Post a Comment