Goa gong merupakan salah satu wisata goa yang namanya sudah tersohor di Indonesia. Keindahan yang ada di dalam goa ini begitu menakjubkan dengan batu-batuan (stalaktit) yang berbentuk seperti batang-batang yang menjulang tinggi diatas goa dan juga di beberapa sudut goa. Kenapa goa ini disebut dengan goa gong karena jika kita pukul salah satu stalaktit disana, akan mengeluarkan bunyi gong yang membahana di dalam goa. Lokasi wisata goa Gong ini berada di desa Bomo kecamatan Punung kabupaten Pacitan. Jarak tempuh ke lokasi wisata ini dari kota Pacitan sekitar 40km dengan waktu tempuh sekitar 60 menit. Untuk menuju ke Goa Gong ini, akses jalannya sudah beraspal dengan kondisi jalan yang mulus melalui jalur Solo-Jogja. Banyak plakat jalan yang akan memberi kita petunjuk arah jalan ke Goa Gong. Jalur jalannya sama dengan arah ke pantai Klayar, jadi jika kita berkunjung ke pantai Klayar jangan lupa berkunjung juga ke Goa Gong ini.
|
Goa Gong Pacitan |
Pada hari libur, wisata Goa gong ini banyak dipadati oleh pengunjung terutama ibu-ibu dan anak kecil maupun remaja. Ketika kami sampai di sana, di tempat parkir sudah banyak bis-bis, mobil maupun sepeda motor yang memadati tempat parkir tersebut. Ditambah dengan kerumunan orang yang antri di tangga untuk menuju Goa Gong. Tampaknya Goa Gong ini lebih mirip seperti wisata religi karena yang datang memadati tempat tersebut rata-rata orang tua (ibu-ibu, Bapak-Bapak,orang berusia lanjut) juga anak kecil. Namun ada beberapa yang masih remaja tapi hanya sedikit. Untuk masuk ke Goa Gong ini, kita harus membayar tiket sebesar Rp. 5.000/org. Sebelum masuk ke Goa, kalian akan bertemu dengan para penjual lampu senter maupun yang menyewakan lampu senter. Keadaan di dalam goa memang lumayan gelap, walaupun sudah ada lampu di dalam Goa, Namun tampaknya senter itu juga berguna agar kita tidak tersandung saat berjalan di dalam Gua. Namun, sebaiknya kita bisa mempersiapkan senter dari rumah untuk menghemat biaya. Toh, kita hanya berkeliling Goa beberapa menit saja, jadi tidak perlu mengeluarkan biaya extra. xixixi
|
Tiket masuk wisata Goa Gong |
|
Tepat parkir yang ramai oleh kendaraan pengunjung |
|
Tangga menuju Goa Gong |
Nah, karena pengunjung saat itu sangat banyak, saya kurang bisa menikmati perjalanan selama di dalam Goa. Selain Gelap dan berjubel, udaranya sangat panas dan 'sumuk' di dalam Goa. Kita harus menuruni anak tangga untuk bisa berkeliling di Goa Gong. Jalan yang sempit dengan padatnya pengunjung membuat kepala sedikit pusing berada di sana. Jadi menurut saya, berkunjung di sana pada hari libur sangatlah tidak tepat waktu. Tapi bagaimana lagi, hanya hari libur kami bisa ke sana, :D dinikmati sajalah berjubel disana, campur keringat sama udara yang cukup pengap. -_-"
|
Suasana di Goa Gong yang ramai oleh pengunjung |
|
Antrian di tangga |
|
Banyak orang tua, ibu-ibu dan anak2 yg berkunjung ke sana |
Setelah berkeliling, kita bisa mengabadikan foto juga disana, ada banyak jasa tukang foto yang bisa kita sewa untuk berfoto disana. Jika ingin hemat, bawa kamera sendiri juga sudah Ok kok asal bisa di pakai untuk foto di tempat gelap. Pemandangan Goa Gong memang indah dan mempesona, benar-benar seperti ukir-ukiran batu yang indah. Di beberapa stalaktit-nya ada yang meneteskan air dan membentuk semacam bendungan air atau kolam. Di salah satu kolam, tampak ada beberapa koin uang receh yang bertaburan di kolam tersebut. Entah itu untuk apa, saya pun tidak bertanya, hanya saja ada beberapa orang yang melempar koin juga di sana. Semoga saja bukan merupakan perbuatan syirik dan sebagainya.
|
beautiful view |
|
Kolam air tempat orang melempar koin |
|
Ukiran batu diatas kolam |
Setelah puas berkeliling di dalam Goa dan berfoto-foto, kami pun langsung menuju pintu keluar. Di sepanjang jalan ada banyak warung makan serta warung yang menjual oleh-oleh khas Pacitan. Makanan khas yang ada di sana adalah nasi tiwul. Nah, karena kami belum sarapan maka kami putuskan untuk makan di salah satu warung nasi tiwul di sana. Harga sepiring nasi tiwul dengan gorengan tempe 2 buah seharga Rp. 5.000 rupiah. Untuk minum kami memesan degan dengan harga Rp. 6.000/ buah. Karena masih lapar, saya pun memesan tempe mendoan lagi sepiring tempe mendoan di hargai Rp. 5.000. Tempe mendoannya enak banget loh,,,,, apalagi tahu isinya maknyus rasanya. Setelah makan kami pun membeli beberapa oleh-oleh untuk orang rumah. Kami membeli sale pisang di sana, sebenarnya ada satu lagi produk Pacitan yang bisa kita jadikan oleh-oleh khas dari Pacitan yaitu Gula merah atau Gula batok yang mereka produksi sendiri. Namun saya tidak membelinya, jadi kurang tahu rasa khasnya seperti apa.
|
Nasi tiwul khas Pacitan |
|
Warung makan nasi tiwul |
|
Menu Sarapan |
Well,,, sekian dulu perjalanan kami di wisata Goa Gong ini. Sampai jumpa di perjalanan saya yang lainnya. Salam,,,,,,,,,, ^_^