Woyooo,,,, akhirnya bisa mbolang lagi nih, setelah sekian lama vakum. Berasa muda lagi nih kalau uda cuci mata sama yang indah-indah di alam, hihihiii. Libur panjang kali ini kami berkunjung ke daerah Tuban, masih di kabupaten Jawa Timur. Kami berkunjung ke air terjun yang terkenal indah dengan viewnya, yaitu Nglirip yang berada di desa Mulyoagung kec. Singgahan kab. Tuban Jawa Timur. Dari sekian banyak air terjun yang pernah saya kunjungi selama ini, air terjun ini saya nobatkan jadi air terjun yang paling indah yang pernah saya kunjungi, so beautiful guys!!
Biasanya air terjun di tempat lain identik dengan kejernihan airnya, udara dingin, pegunungan dan pemandangan bebatuan berwarna hitam dan abu-abu pada umumnya. Di air terjun nglirip, kalian akan temui beberapa perbedaan yang semakin menambah keindahan air terjun ini. Pertama jika air terjun pada umumnya kebanyakan di daerah gunung dan mengalir dari atas tebing yang tinggi, air terjun nglirip mengalir dari aliran arus sungai di bawah jembatan dekat jalan raya alternatif di daerah Tuban. Kedua, jika air terjun pada umumnya jernih dan bening airnya, di Nglirip airnya bening berwarna hijau tosca kebiru-biruan, bikin mata kita susah move on dari pemandangan itu. Benar-benar bikin takjub pemandangan airnya. Yang ketiga, bebatuan dan tebing di sana berwarna krem atau bisa juga kita sebut dengan batu kapur, sehingga pemandangan di sekitar air terjun tersebut semakin bercahaya. Warna bebatuan yang begitu cerah terpantul di bawah sinar matahari membuat pemandangan semakin cerah dan mempesona di sana. Pemandangan sungainya pun gak kalah indahnya,,, semua pemandangan alam sekitarnya benar-benar beautiful.
Kami berangkat dari sidoarjo pada jam 06.00 pagi dan sampai di sana pada jam 09.00. Jadi kami menempuh perjalanan selama 3 jam. Karena kami belum pernah ke daerah Tuban sebelumnya, maka kami menggunakan GPS sebagai acuan selama perjalanan ke sana. Arah jalannya searah dengan arah menuju Semarang. Ikuti saja jalan raya menuju kota Semarang, dari Krian-Gresik-Lamongan-Tuban. Sebenarnya jalur jalannya tidak terlalu sulit. Berhubung kami mengikuti GPS, duhh,,, jalurnya masuk-masuk desa, hutan, lewat tengah sawah dengan pemandangan jurang dipinggirnya. Udah gitu, jalurnya cuma jalan setapak, gak bisa dibuat lewat mobil, nanjak-najak berkelok-kelok. Di sepanjang jalan saya liat sungai-sungai di sekitar sana sangat kering airnya. Udah gitu ada yang butek dan kekuningan air sungainya. Dalam hati saya terus berpikir, wah, jangan-jangan air terjunnya gak ada airnya, kering. Duh, jangan-jangan air terjunnya airnya butek kekuningan kayak air sungai di sepanjang jalan ini. Aduuh,, masak jauh-jauh datang ke sini, lewat jalur gak karuan gitu pemandangannya mengecewakan?? Hmm,, hati ini terus berpikir macem-macem sepanjang jalan.
Sampai di sebuah desa, GPS nya mulai bikin bingung, ngikutin panahnya dibilang salah jalur, belok ke arah lain salah jalur, lurus salah jalur. Wah,, bikin bingung pokoknya,, akhirnya daripada kami ikut bingung ngikutin GPS, kami pun tanya warga sekitar arah menuju air terjun nglirip. Kata seorang ibu " jalan ini lurus belok kiri terus lurus aja naik ikutin jalan cor-coran sampai ujung, nanti ketemu jembatan, ya di situ air terjunnya". Wah, padahal kami tadi uda dari jalan situ bolak-balik, jalannya gak meyakinkan sih. Akhirnya kami ikuti terus jalan tersebut. Sampai diujung jalan, ternyata sampailah kami di sebuah jembatan yang dibawahnya mengalir air sungai cukup bening. Lagi-lagi hati saya bergejolak, yah, kayaknya air terjunnya biasa aj nih, sama kayak air terjun lainnya. Sesampainya di sana, kami pun menyebrangi jembatan tersebut untuk parkir. Dan ternyata, air terjun disini bisa ditempuh lewat jalur jalan raya alternatif daerah Tuban. Bukan lewat jalan yang kami tempuh tadi, medannya lumayan bikin deg-deg. Air terjun ini berada di pinggir jalan raya guys!! Walah.... saya pikir, tempatnya terpelosok, terpencil dan masih jarang di kunjungi orang. Ternyata letaknya di pinggir jalan raya.. #gleekk. Hahaha.. kami semua cuma bisa tertawa kecut sampai sana. Tapi tak apalah,, jalur apapun yang penting sampai sana dengan selamat tanpa hambatan. :)
Biaya tiket masuk dan parkir di sana, tergolong cukup murah, biaya parkir cuma Rp. 3.000/sepeda motor. Biaya tiket masuk masuk Rp. 14.000 untuk 4 orang pengunjung. Yang tidak sempat bawa bekal, di sana sudah banyak warung-warung yang bisa kalian datangi. Harga satu porsi nasi+opor ayam Rp. 10.000,- . Es teh Rp. 4.000,- , harga gorengannya Rp. 1.000,- . Fasilitas di sana juga sudah lumayan memadai, yaitu sudah ada kamar mandi untuk ruang ganti. Sayangnya untuk tempat parkir mobil, masih tergolong kurang luas, karena tidak adanya lahan, sehingga parkir mobilnya di taruh dipinggir-pinggir jalan raya. Di atas wisata air terjun ini juga terdapat makam yang biasa digunakan untuk berziarah.
Untuk menuju air terjun dari tempat parkir kalian cuma perlu berjalan kaki sekitar 5 menit menuruni jalan setapak di sana. Karena kami berkunjung pada hari libur, maka suasana di sana cukup ramai di padati pengunjung. Sebenarnya area air terjun tersebut tidak diperbolehkan untuk berenang. Namun kemarin ada beberapa orang yang berenang di sana. Hmm,,, seandainya saya bisa berenang, pengen banget tuh nyemplung ke sana, airnya seggeer banget dan begitu menggoda untuk di jamah,, hihii. Banyak anak kecil yang main air disekitar aliran sungai Nglirip. Kami berempat cuma bisa foto-foto di sana, sambil duduk menikmati pemandangan. Yang jelas, happy banget deh bisa berkunjung ke sana,, gak rugi jauh-jauh dapet pemandangan yang indah-indah. hihi..
editan effect lomo |
Nah, sekian dulu perjalanan kami di air terjun Nglirip kabupaten Tuban. Sampai ketemu lagi di cerita manis kami di pantai pasir putih Tuban. Yang mau berencana berkunjung ke tempat ini, segera searching deh di mbah google letak jelasnya yaa..daaaahhhh
Jual Cytotec Obat Aborsi Asli Tuntas
ReplyDeleteObat Aborsi Pil Penggugur Kandungan
Obat Aborsi Manjur