Hari libur kali ini, karena ingin merasakan deburan ombak dan angin sepoi-sepoinya pantai, maka kami mengisinya dengan berkunjung kepantai di kabupaten Blitar Jawa Timur. Karena kami belum tahu lokasi dan wisata apa saja yang ada di Blitar, maka kami pun sibuk searching-searching mengenai wisata Blitar. Dan kami dapatkan beberapa nama pantai di sana seperti pantai Tambak Rejo, Gondang Mayit, pantai Serang, pantai Legundi, Pantai Peh Pulo dan pantai Umbul Baros. Pantai Tambak Rejo sepertinya merupakan pantai yang paling terkenal di Blitar. Mungkin karena pemandangannya yang bagus, juga air lautnya yang bening dan dijadikan tempat bersandar perahu-perahu nelayan juga seperti semacam pelabuhan, sehingga yang sangat ramai di kunjungi pengunjung. Pantai Gondang Mayit juga merupakan pantai yang memiliki keindahan luar biasa, selain tempatnya di balik bukit dan terpencil, pemandangannya juga indah. Ditambah air laut yang bening dan pasirnya putih. Namun kedua pantai ini kalo ditelusuri dari google map, sangatlah jauh jangkauannya dari Surabaya. Maka kami memutuskan untuk mencari pantai yang lebih dekat,dan akhirnya kami mengambil keputusan untuk berkunjung ke pantai Peh Pulo. Pantai dengan pasir putih yang katanya pemandangan pantainya bagus dan indah.Setelah selesai mencari info tentang pantai tersebut, kami pun mulai bersiap-siap ke sana.
|
Di pantai ini kita bisa camping |
|
Pesisir pantai Peh Pulo |
|
Ada yang jualan bakso di sini |
|
Istirahat makan dulu |
Kami berangkat dari Sidoarjo pada pukul 04.50 pagi dan tiba di Malang pada pukul 06.15 wib. Kami melewati jalur Malang untuk menjemput teman kami. Setelah semua terkumpul, kami pun langsung berangkat menuju ke Kabupaten Blitar via bendungan Karangkates. Begitu sampai di jembatan bendungan Karangkates, kami berhenti sejenak untuk berfoto-foto ria di sana dan menikmati pagi yang indah di sana. Bendungannya luas dan indah, kapan-kapan main ke situ ah,, dalam hati saya bergumam.. xixixi. Okey, setelah puas foto-foto dan melihat pemandangan, kami pun melanjutkan perjalanan kami ke Blitar. Kami sampai di kabupaten Blitar pada pukul 08.00 dan mulai masuk kawasan pantai pada pukul 09.00. Karena masing-masing dari kami tidak pernah ke sana dan tidak tahu arah jalan, maka kami cuma bisa mencari arah jalan lewat map yang ada di HP. Juga sesekali bertanya pada orang yang dipinggir jalan. Kami berharap ada plakat petunjuk jalan menuju pantai Peh Pulo, ternyata tidak ada sama sekali kawan. Yang ada hanya petunjuk jalan menuju pantai Serang. Dan karena sepertinya arah pantai peh Pulo sejalur dengan pantai Serang, maka kami pun mengikuti plakat menuju pantai Serang. Kami terus mengikuti jalan beraspal menuju pantai Serang sampai pada akhirnya kami berhenti di percabangan jalan. Di tengah jalan tersebut tertuliskan belok kiri pantai pasir putih, belok kanan pantai Serang. Akhirnya kami memilih untuk belok ke kiri menuju pantai pasir putih berharap ada petunjuk jalan menuju pantai Peh Pulo. Setelah cukup jauh menyusuri jalan tersebut, kami bertemu jalan bercabang kembali dengan tulisan yang sama. Belok kiri pasir putih, dan belok kanan pantai Serang. Dan kami tetap memilih untuk belok kiri menuju pantai pasir putih. Akhirnya setelah beberapa menit berjalan, kami menemui percabangan jalan lagi. Kali ini tulisan di papan yang terbuat dari kayu seadanya tersebut berbeda dari sebelumnya. Di situ tertuliskan belok kiri Peh Pulo sedangkan belok kanan pasir putih. Dan spontan kami langsung mengambil arah kiri untuk menuju pantai Peh Pulo. Senangnya kami, akhirnya ada petunjuk jalan juga menuju pantai Peh Pulo.
|
Ombak yang begitu kencang |
|
Beautiful beach |
Memasuki kawasan desa Peh Pulo, kami melewati sawah-sawah penduduk, sampai akhirnya mulai masuk ke kawasan dengan pohon-pohon yang besar di kanan kiri jalan. Kondisi jalan sangat rusak dan becek sehingga kalian harus berhati-hati melewati jalan tersebut. Mobil tidak direkomendasikan untuk masuk ke kawasan ini, karena kondisi jalan yang sepertinya tidak memungkinkan untuk dimasuki mobil. Selain itu, keadaan di sekitar begitu sepi, hanya ada beberapa rumah pnduduk di sana. Ketika kami lewat, kami juga berpapasan dengan beberapa orang yang tampaknya akan pulang dari pantai. Tetapi mereka semua berjalan kaki. Sepertinya mobil mereka di parkir di depan. Wow,, pasti sangat melelahkan jalan kaki sejauh itu. Saya saja yang di gonceng naik sepeda motor juga lelah karena melewati jalan yang cukup extrem seremnya. Sesampainya di tengah alang-alang jalan, kami mulai melihat deburan ombak dari atas jalan. Dan sepertinya pantai sudah mulai dekat. Kami melanjutkan perjalanan terus menuju pantai. Dan alhamdulillah, sampailah kami di Pantai Peh Pulo.
|
Pasir putih Peh Pulo |
|
Batu Karang |
|
si Andi lagi Mejeng |
|
Lagi main Ombak |
Pasir di Pantai Peh Pulo ini putih dan bersih dengan dikelilingi bukit di sekitarmya. Pemandangan yang disuguhkan di pantai ini memang indah dengan karang-karang di pojokan pantai yang dikelilingi oleh hutan bakau. Air lautnya memang tidak terlalu bening, tapi cukup bagus dengan warna hijau kebiru-biruan dan eksotisnya gelombang air yang indah. Ombak di Pantai ini tergolong besar sehingga untuk bermain air di sini harus berhati-hati. Kami sampai di pantai ini pada pukul 10.00. Keadaan di pantai ini tidak begitu ramai. Hanya ada beberapa pengunjung yang datang. Sepertinya memang selain pantainya tidak terlalu terkenal namanya, juga kondisi jalan yang cukup menyeramkan itu yang menyebabkan pantai ini sepi. Tetapi walaupun sepi, ada yang jualan Bakso loh di sana dan orang tersebut merupakan satu-satunya penjual bakso di sana. Di pantai ini tidak ada fasilitas yang bisa kita dapatkan seperti kamar mandi, warung-warung makan dan lain sebagainya. Pantainya masih terlihat alami dan belum dikelola. Dan mungkin lebih baik seperti itu agar alamnya bisa terjaga dan tidak tercemar. Untuk masuk ke pantai ini juga kita tidak perlu membayar, tidak ada penarikan tiket. Tidak ada penjaga, tidak ada penduduk, jadi benar-benar pantai yang masih alami.
|
Menikmati indahnya batu karang dan ombak |
|
Hijaunya lahan disekitar pantai |
Setelah sampai di sana, saya mulai menikmati pemandangan dan berkeliling di sekitar pantai sambil berfoto-foto ria sedangkan dua teman saya langsung ngibrit mendatangi si tukang bakso. Sudah kelaparan mungkin. Maklum lah, kami berangkat memang pagi-pagi sekali, jadi belum sempet sarapan. . Dan tiba-tiba hujan mulai turun di sana, wah,,, kok hujan sih??? Hmm,,, yang saya takutkan jika hujan turun bukan karena saya takut kehujanan tapi justru takut melihat kondisi jalan yang jika diguyur hujan pasti semakin memburuk. Waduh,,, dalam hati saya berharap semoga hujannya segera reda. Dan beberapa menit kemudian, hujannya benar-benar reda. Dan kami pun kembali ke pantai untuk berfoto-foto ria. Duh,, namun baru beberapa menit, hujan kembali turun, dan kami pun kembali ngiyup di warung bakso tersebut. Setelah menunggu beberapa menit, kami pun langsung bersiap-siap meningggalkan pantai Peh Pulo. Kami berencana pergi ke pantai pasir putih. Dan kami kembali ke percabangan jalan untuk menuju petunjuk jalan ke arah pantai pasir putih. Setelah mengikuti petunjuk jalan menuju arah pantai pasir putih, kami terus melaju dengan santai dan sampai pada perempatan jalan. Dan begitu kagetnya kami, loh, kok ke jalan ini lagi??? Ternyata dari tadi kami hanya berputar-putar di jalan yang sama sewaktu ke Pantai Peh Pulo. Dan ternyata pantai pasir putih yang dimaksudkan di percabangan jalan tersebut adalah Peh Pulo. Duh, kenapa gak ditulis sejalur aja sih?? Tau gitu kan gak harus bolak balik?? Yah begitulah kawan bila kita tidak terlalu tahu informasi... xixixi.